Andalan Tottenham Ingin Kabur karena Brexit

By Anju Christian Silaban - Sabtu, 25 Juni 2016 | 15:32 WIB
Pemain Tottenham Hotspur, Christian Eriksen, beraksi dalam laga Premier League kontra Aston Villa di Stadion White Hart Lane pada 2 November 2015. (CLIVE ROSE/GETTY IMAGES)

Agen Christian Eriksen, Martin Schoots, berniat membawa kliennya hengkang dari Tottenham Hotspur.

Latar belakang dari rencana Schoots adalah hasil referendum yang memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan British Exit (Brexit). Dia meyakini ada dampak negatif terhadap izin kerja pemain.

Sebelumnya, Inggris memberikan kemudahan izin kerja untuk pemain Uni Eropa, termasuk Eriksen yang berasal dari Denmark.

Kemudahan tersebut bisa sirna apabila Inggris keluar dari Uni Eropa. Pemain dari negara Eropa bakal mendapatkan banyak syarat untuk mengantongi izin kerja.

Sebuah sinyal bahaya mengingat 65,2 persen pemain di Premier League berasal dari negara non-Inggris.

Baca Juga:

"Faktanya, separuh pemain Premier League akan melihat izin kerja mereka menjadi sekadar berkas. Dalam situasi ini, saya ingin membawa klien saya keluar dari Tottenham," tutur Schoots.

Kepergian Eriksen bakal meninggalkan lubang cukup dalam di lini tengah Tottenham. Total delapan gol dan 16 assist disumbangkan dia pada musim 2015-2016.

Seiring penuturan Schoots, asa AS Roma dan Juventus untuk merekrut Eriksen pun menguat. Klub terakhir terus mencari sosok gelandang serang papan atas sejak musim panas tahun lalu.

Untuk mengakuisisi Eriksen, klub peminat harus merogoh kocek cukup dalam. Harga pasar dia, menurut Transfermarkt, mencapai 29 juta euro (sekitar Rp 431 miliar).