Diwarnai Kericuhan Suporter, PSIM Hentikan Rekor PSCS

By Minggu, 16 Oktober 2016 | 11:51 WIB
Petugas melepaskan tembakan peringatan pada laga antara PSIM Yogyakarta dan PSCS Cilacap di Stadion Sultan Agung, Sabtu (15/10/2016). (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

lawannya.

Saat menghadapi PSCS Cilacap yang meraih rekor sempurna pada dua laga pertama di babak 16 Besar ISC B, Laskar Mataram juga berhasil menghentikannya. Pada laga di Grup A di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (15/10/2016), PSIM menaklukkan PSCS 3-1.

Kemenangan itu menjadikan PSIM menyamai perolehan poin PSCS. Kedua tim sama-sama memiliki poin enam. Hanya, PSIM kalah selisih gol meski berhasil naik ke peringkat kedua. Sementara, PSCS masih bertengger di puncak klasemen.

Sayangnya, laga tersebut diwarnai rusuh antarsuporter PSIM, Brajamusti dan The Maident. Akibat rusuh, wasit terpaksa menghentikan laga di menit 42. Pertandingan terhenti selama 15 menit sebelum dilanjutkan lagi.

Namun, pada akhir laga, insiden rusuh kembali terjadi. Petugas keamanan sampai harus melepaskan tembakan gas air mata. Ada pula yang melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan suporter.

Di pertandingan itu, Pratama Gilang Ramadhan memborong dua gol lewat tendangan bebas pada menit ke-7 dan ke-64. Sedangkan satu gol lagi dihasilkan Muhammad Rifky dari titik penalti pada menit ke-53.

PSCS hanya bisa memperkecil kekalahannya melalui Taryono. Gol tim tamu tercipta pada menit ke-58.

“Laga ini menunjukkan makin matangnya mental pemain. Gol pertama yang tercipta cukup cepat juga membangkitkan moral dan semangat pemain. Ini hasil memuaskan karena kami bisa mengalahkan tim dengan bermaterikan banyak pemain senior,” ujar pelatih PSIM, Erwan Endarwanto.

Dirinya juga menyayangkan insiden kericuhan suporter PSIM. Erwan berharap insiden itu tidak terjadi lagi karena merugikan tim. Apalagi, rusuh itu mengakibatkan PSIM terancam mendapat sanksi.

“Suporter harus belajar bersama untuk menciptakan suasana pertandingan yang kondusif dan menjaga kekompakan. Tidak ada gunanya kalau bertindak rusuh. Kami menyesalkan insiden itu,” kata dia.