Selebrasi ala Dangdut Berujung Kartu Kuning

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 27 Oktober 2016 | 23:59 WIB
Penyerang Sierra Leone, Kei Kamara (tengah), berebut bola dengan pemain Pantai Gading saat kedua tim bertemu pada babak kualifikasi Piala Afrika 2017 di Stade de la Paix, Bouake, pada 3 September 2016. ( ISSOUF SANOGO / AFP )

Ada peristiwa menarik dalam pertandingan Major League Soccer (MLS) antara New England Revolution dan Montreal Impact, Minggu (23/10/2016).  

Dalam laga yang dimenangi New England dengan skor 3-0 tersebut, Kei Kamara melakukan selebrasi yang menjadi buah bibir.

Penyerang berusia 32 tahun yang pernah memperkuat Middlesbrough tersebut mencetak gol ketiga pada menit ke-71.

Seusai mencetak gol, Kamara menuju ke pinggir lapangan. Dalam posisi menyampingi penonton, pemain asal Sierra Leonean tersebut membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut. Dia kemudian menggoyangkan pinggulnya naik-turun.

Baca Juga:

Sepintas selebrasi Kamara ini mirip dengan tarian yang dipopulerkan Miley Cyrus, Rihanna, dan Boyence. Goyangan ini juga lazim dilakukan penari dangdut di Indonesia.

Akan tetapi selebrasi Kamara menjadi "petaka" buat dirinya sendiri. Kamara diganjar kartu kuning oleh wasit Hilario Grajeda. Dia pun tampak marah dengan keputusan Grajeda.

Kemungkinan besar, Grajeda menghukum Kamara karena selebrasinya dianggap sensual. Mengacu aturan FIFA, seorang wasit bisa menghukum pemain jika selebrasi mereka dianggap berlebihan, dengan catatan:

  • Wasit menganggap pemain berselebrasi dengan memperlihatkan bahasa tubuh yang provokatif, bertindak buruk, atau merusak.
  • Seorang pemain naik ke pagar untuk merayakan golnya.
  • Seorang pemain membuka baju atau menutup wajahnya dengan seragamnya.