Tontowi/Liliyana: Kami Bermain Lebih Tenang

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 19 November 2016 | 17:48 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (belakang)/Liliyana Natsir, melakukan selebrasi setelah memenangi pertandingan melawan Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung (Korea Selatan) pada babak semifinal China Terbuka di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Jumat (18/11/2016). Tontowi/Liliyana menang 21-17, 25-23. (BADMINTON INDONESIA)

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses menembus babak final turnamen China Terbuka 2016 yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, 15-20 November.

Tiket final digenggam pasangan ganda campuran Indonesia ini setelah mengalahkan Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung (Korea Selatan) 21-17, 25-23, pada babak semifinal, Sabtu (19/11/2016).

Kendati menang dua gim langsung, Tontowi/Liliyana mengakui bahwa pertandingan tersebut berjalan tidak mudah terutama pada babak kesatu.

Namun, bekal pengalaman dan ketenangan yang dimiliki Tontowi/Liliyana menjadi faktor pembeda.

"Tadi kami bermain lebih tenang. Walaupun tertinggal, kami tetap tenang, fokus, dan kontrol permainan," ujar Tontowi yang dilansir Badminton Indonesia.

"Kami juga sudah tahu karakter pemain Korea yang alot, kuat, dan tidak gampang dimatikan. Jadi, kami perlu lebih sabar dan tenang. Kalau tertinggal pun harus tetap tenang karena permainan belum selesai. Kami harus fokus lagi untuk cari poin," kata Liliyana.

Pada babak final, Tontowi/Liliyana akan menghadapi pasangan ganda campuran anyar China, Zhang Nan/Li Yinhui.

Zhang/Li lolos ke babak final setelah menyingkirkan unggulan teratas Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korea Selatan) melalui rubber game 21-19, 10-21, 21-15.

"Pada babak final, lawan pasti lebih berat lagi. Jadi, kami harus siap semuanya mulai dari fisik, fokus, ketenangan, dan komunikasi. Semua harus lebih baik lagi," ucap Liliyana.

Indonesia berpeluang meraih dua gelar dari China Terbuka. Selain Tontowi/Liliyana, tim Merah Putih punya kans menjadi juara melalui pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.