Pendapat Carolina Marin soal Perubahan Format Poin

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 10 Januari 2017 | 10:03 WIB
Carolina Marin, saat berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (25/5/2016). (FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

Juara Olimpiade Rio 2016, Carolina Marin, tidak keberatan jika Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mengubah format poin dari 21 poin dengan sistem best of three game menjadi 11 poin dengan sistem best of five game.

Menurut Marin, perubahan format poin tersebut bisa memberi keuntungan tersendiri.

Marin sudah merasakan pertandingan dengan format 11 poin. Pebulu tangkis asal Spanyol ini kali pertama menjalani pertandingan dengan format tersebut pada Liga India (Premier Badminton League/PBL).

"Ini adalah kali pertama saya bermain dengan format 11 poin. Saya menyukainya," ujar Marin dalam wawancara dengan Times of India, beberapa waktu lalu.

"Sebelum datang ke sini (India), saya beristirahat lama. Saya juga tengah cedera dan masih cedera sampai saat ini. Jadi, pertandingan yang lebih pendek membantu saya bermain 100 persen," kata Marin.

Marin juga tidak menampik bahwa pertandingan dengan format 11 poin ini juga lebih menantang.

"Anda harus memainkan setiap perebutan poin secara serius sejak awal. Anda tidak bisa tertinggal bahkan cuma dua atau tiga poin karena tidak akan ada waktu untuk memangkas selisih poin tersebut," ucap Marin.

Marin membuka perjalanan kalender kompetisi 2017 dengan mengikuti Liga India pada 1-14 Januari.

Liga India adalah liga bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Asosiasi Bulu Tangkis India (Badminton Association of India/BAI) dan Sportzlive.

Pada liga tersebut, Marin bergabung dengan tim Hyderabad Hunters yang juga diperkuat sederet nama-nama tenar di dunia bulu tangkis yakni Tan Boon Heong dan Tan Wee Kiong dari Malaysia.

[video]https://video.kompas.com/e/5274334150001[/video]