Arema FC Jadi Tim Terakhir yang Tiba di Solo

By Ovan Setiawan - Sabtu, 25 Februari 2017 | 08:21 WIB
Pemain Arema FC, Arthur Cunha (kanan) dan Felipe Bertoldo, saat baru tiba di Stadion Manahan Solo, Jumat sore (24/2/2017). (OVAN SETIAWAN/JUARA.net)

Setelah menempuh perjalanan selama 7,5 jam dari Malang lewat jalur kereta api, rombongan tim Arema FC akhirnya tiba di Solo pada Jumat sore (24/2/2017). Mereka menjadi tim terakhir yang tiba di Solo dibandingkan kontestan 8 besar lainnya.

Secara kondisi, tim lainnya, terutama calon lawan, Sriwijaya FC, yang akan mereka hadapi di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu (26/2/2017), memang jauh lebih bugar

Namun, pelatih Aji Santoso sepertinya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab, menurutnya masih ada jeda satu hari untuk recovery pemain.

“Jeda satu hari itu akan kami manfaatkan,” ucap Aji.

Sesuai program, Arthur Cunha dkk akan menjalani sesi jajal lapangan pada Jumat malam. Mereka akan memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan persiapan terakhir.

Karena datang sore hari, Arema FC mengambil jatah uji lapangan paling akhir, sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara lawan mereka, Sriwijaya FC, sudah melakukan sesi jajal lapangan pada Jumat pagi.

Baca Juga:

Sabtu (25/2/2017), pertandingan babak 8 besar di hari pertama sudah dimulai. Dua pertandingan akan dilangsungkan, yakni  Persib Bandung melawan Mitra Kukar pada pukul 18.00 WIB, dilanjutkan oleh laga Pusamania Borneo FC melawan Madura United pada 21.00 WIB.

Pada hari kedua giliran Arema FC yang akan menghadapi Sriwijaya FC pada 18.00 WIB. Kemudian dilanjutkan pada pukul 21.00 WIB dengan laga Semen Padang melawan Bhayangkara FC.

Dengan berkekuatan 20 pemain yang datang di Solo, Aji mengaku cukup optimistis timnya mampu membawa kemenangan dan lolos ke babak semifinal, meskipun dibayangi oleh mitos tidak pernah menang melawan Sriwijaya FC di Stadion Manahan.

"Saya tidak percaya mitos. Buktinya kami juga pernah juara di Trofeo Bhayangkara beberapa waktu lalu di Manahan. Setiap tim tentunya mengalami banyak perubahan, tidak bisa disamakan dengan yang dulu,” ujar Aji.