Hampir Sebulan Menetap, Luis Milla Tak Suka Satu Hal Ini dari Indonesia

By Segaf Abdullah - Selasa, 28 Februari 2017 | 15:23 WIB
Pelatih Indonesia U-22 (kedua dari kiri), Luis Milla, didampingi sang penerjemah, Bayu Teguh (ketiga dari kiri), dan perwakilan pemain, Zalnando (kanan), pada sesi jumpa pers di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (28/2/2017) siang WIB. (SEGAF ABDULLAH/JUARA.NET)

Hampir sebulan tinggal di Indonesia, pelatih Indonesia U-22, Luis Milla Aspas (50), mengaku kerasan. Meskipun begitu, satu hal yang dikeluhkan juru taktik asal Spanyol itu adalah... macet.

Terhitung, Luis Milla mulai menetap di Indonesia per 8 Februari 2017.

Eks pelatih Spanyol U-21 itu membawa sang istri dan tinggal di salah satu apartemen di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten.

Selain Jakarta, beberapa kota pun sudah dikunjungi Milla. Sebut saja Malang (Jawa Timur) dan Gianyar (Bali). Adapun dua kota yang disebut terakhir menjadi tempat dia memantau pemain pada Piala Presiden 2017.

"Ya, saya sangat bahagia di Indonesia. Namun, saya tidak suka dengan macetnya. Selain itu, semua bagus," ucap Milla yang diikuti gelak tawa wartawan yang hadir pada sesi jumpa pers di Hotel Yasmin, Karawaci, Selasa (28/2/2017).

Baca Juga:

Selain kondisi jalanan, Milla juga buka suara menyoal makanan di Indonesia. Pelatih yang diketahui menyukai sop buntut itu, menyebutkan perbedaan makanan di sini dengan di Spanyol.

Bahkan, untuk melepas kerinduan akan santapan negeri asalnya, Milla sempat megunjungi salah satu restoran Spanyol di Jakarta.

"Saya masih suka masakan Indonesia, memang ada perbedaan dengan Spanyol. Makan di sini cukup enak walaupun lebih pedas," tutur Milla.

Milla dikontrak selama dua tahun oleh PSSI. Eks pemain Real Madrid dan Barcelona itu ditargetkan mengantarkan Indonesia U-22 menyabet medali emas pada ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus mendatang.