Arema FC Tak Ingin Kebijakan Marquee Player Jadi Duri dalam Daging

By Ovan Setiawan - Selasa, 21 Maret 2017 | 10:31 WIB
GM Arema, Ruddy Widodo, saat mengumumkan keputusan klubnya tidak memperpanjang kontrak bek tengah Goran Gancev di Kantor Arema, Senin (19/12/2016) siang. (OVAN SETIAWAN/JUARA.NET)

Kebijakan PSSI mengenai marquee player yang akan diterapkan dalam kompetisi Liga 1 mendatang terus menuai pro dan kontra. Manajemen Arema FC, misalnya, berpendapat jangan sampai kebijakan tersebut menjadi ‘duri dalam daging’  bagi klub sehingga mereka lebih memilih hati-hati.

“Kalau memang keuntungan yang didapat dari keberadaan marquee player bakal maksimal, kami akan ambil, tapi kalau malah justru nanti menjadi duri dalam daging, lebih baik tidak,” ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Berdasarkan pertimbangan kebutuhan tim untuk kompetisi mendatang, Arema FC memilih untuk bersikap tidak gegabah dalam memutuskan perekrutan marquee player melalui rapat internal di jajaran pelatih dan manajemen tim.

“Arema akan mempertimbangkan dengan cermat dan saksama tentang kehadiran marquee player di tim. Tentunya hal ini tidak sekadar untuk membuat ramai dan menjadikan klub terkenal. Kalau untuk popularitas, Arema sudah terkenal,” ucap Ruddy lagi.


Suka cita para pemain Arema FC: Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, Adam Alis, dan Felipe Bertoldo seusai mengalahkan Pusamania Borneo (PBFC) II pada final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Minggu (12/3/2017) malam. (FERNANDO RANDY/JUARA.NET)

Baca Juga:

Ruddy menganalisis bahwa kehadiran marquee player memiliki potensi untuk merusak harmonisasi tim karena adanya ketimpangan di antara pemain.

Arema FC sebenarnya cukup percaya diri meski tanpa kehadiran marquee player. Dengan mengandalkan kombinasi pemain senior dan pemain muda, mereka mampu menjadi juara di Piala Presiden 2017.

Di tangan sang pelatih, Aji Santoso, Arema FC memang banyak memberikan porsi lebih kepada pemain muda.

”Harapannya adalah bagaimana pemain tersebut bisa memberikan keuntungan maksimal untuk Arema FC secara keseluruhan, baik dari sisi teknis atau nonteknis. Jangan sebaliknya kehadiran mereka justru membuat harmoni tim jadi rusak dan timbul kesenjangan. Jangan karena nila setitik, rusak susu sebelanga,” ujar Ruddy.