Piala Sudirman 1989, Senyum Susy, dan Tangisan Lee

By Rabu, 17 Mei 2017 | 17:00 WIB
Pebulu tangkis putri Indonesia, Susy Susanti, melakukan serve kepada lawannya asal Jepang, Misako Mizui, dalam pertandingan putaran pertama Piala Uber 1996, pada (16/5/1996). Susy Susanti menang 11-3, 11-5. (TOMMY CHENG/AFP)

Susy Susanti langsung tersenyum ketika ditanya tentang penampilannya pada final Piala Sudirman 1989 di Jakarta ketika mengalahkan pemain tunggal putri Korea Selatan, Lee Young-suk.

Penulis: Aprelia Wulansari

"Waktu itu saya masih 18 tahun dan Indonesia dalam keadaan tertinggal 0-2. Saya pemain ketiga. Di kamar ganti, saya juga ikut tegang. Tapi, saya hanya berpikir harus terus mengejar bola ke mana saja," ujar Susy ketika ditemui di pelatnas Cipayung pekan lalu.

Hasilnya, Susy menang 10-12, 12-10, 11- 0. Meski sempat tertinggal di gim pertama, dia membalikkan keadaan di gim kedua. Plus, terjadi hal menarik di rihat menuju gim ketiga.

"Saya juga memanfaatkan lawan yang berlinang air mata pada gim ketiga. Saya juga tak tahu kenapa, tapi kabarnya ada sesuatu yang terjadi dengan dia dengan manajernya," tutur Susy yang kini berperan sebagai manajer tim Indonesia pada Piala Sudirman 2017.


Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti, berpose di GOR PB Jaya Raya, Tangerang Selatan, 17 Desember 2016.(ERLY BAHTIAR/BOLA/JUARA.NET)

Baca Juga:

Kabarnya, ofisial Korea Selatan geram dan melayangkan tamparan di kedua pipi Lee karena pemain tersebut kehilangan gim kedua. Menuju gim ketiga, Lee masuk ke lapangan dengan perasaan kacau dan masih menangis.

"Saya langsung memanfaatkan situasi itu. Saya juga tak memberi dia poin. Saya menyelesaikan gim ketiga dengan 11-0. Padahal, saya biasanya tak pernah mengalahkan lawan tanpa memberi dia poin. Kali ini berbeda karena saya tak ingin memberi dia kesempatan untuk membalikkan keadaan," kata perempuan yang merupakan Kabid Binpres PBSI ini.

Kemenangan Susy mengubah skor menjadi 1-2. Hasil ini jelas mengembalikan kepercayaan diri Indonesia. Tim Merah Putih akhirnya bisa mengalahkan Korea Selatan 3-2 pada final yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, itu.