Produktivitas Awal Liga 1, Terendah Sejak Era ISL

By Sabtu, 20 Mei 2017 | 15:45 WIB
Pemain PS TNI memberikan penghormatan khas kepada penonton sebelum dimulainya laga lanjutan Liga 1 melawan PSM Makassar di Stadion Pakansari Cibinong, Senin (15/5/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Pekan keenam yang telah rampung pada Senin (15/5/2017) menelurkan pencapaian penting bagi Liga 1.

Penulis: Indra Citra Sena

Di situlah produktivitas kompetisi sepak bola terelite se-Tanah Air ini menembus 100 gol, tepatnya dalam pertandingan Persipura Jayapura versus Bhayangkara FC, sampai kemudian mentok di angka 122.

Sejauh ini, gol terbanyak yang mampu dicetak oleh satu tim dalam satu pertandingan adalah tiga, yakni PSM Makassar (vs Persela 3-1), Semen Padang (vs Persegres 3-1), Borneo FC (vs Persegres 3-0), Mitra Kukar (vs Persela 3-2), Persipura Jayapura (vs Bhayangkara FC 3-2), Sriwijaya FC (vs Barito Putera 3-2), dan Bali United (vs Borneo FC 3-0).

Termasuk suburkah Liga 1? Jawabannya bisa dicari dengan cara menengok statistik musim-musim terdahulu sejak 2008 alias era Liga Super Indonesia (LSI).

Baca Juga:

Penelusuran BOLA berbuah kesimpulan bahwa produktivitas musim ini merupakan yang paling rendah.

Musim ini, hanya ada dua tim yang produktivitas golnya mencapai dua digit hingga pekan keenam, yakni Mitra Kukar dan PS TNI (10). Bandingkan dengan edisi 2008/09 (4 tim), 2009-2010 (3), 2010-2011 (5), 2011-2012 (10), 2013 (6), dan 2014 (6).

Catatan Liga 1 cuma lebih tinggi sedikit dari ajang Torabika Soccer Championship (TSC) yang berlangsung sepanjang tahun lalu. Akan tetapi, TSC itu sebatas turnamen berskala nasional sebagai pengisi kekosongan liga akibat sanksi pembekuan FIFA.