Roger Federer: Saya Seharusnya Tidak Jadi Favorit Juara Australia Terbuka 2018

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 15 Januari 2018 | 16:17 WIB
Petenis Swiss, Roger Federer, melakukan selebrasi setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Frances Tiafoe, 4-6, 6-2, 6-1, 1-6, 6-4 pada babak kesatu AS Terbuka 2017 di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Selasa (29/8/2017) malam waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. (JEWEL SAMAD/AFP PHOTO)

Digadang-gadang bakal kembali menjuarai turnamen Australia Terbuka 2018 tak lantas membuat petenis tunggal putra Swiss, Roger Federer, menjadi jemawa.

Sebaliknya, Federer justru menilai dirinya tidak pantas menjadi favorit juara pada turnamen Grand Slam kawasan Asia Pasifik tersebut.

Penilaian personal Federer itu tidak lepas dari faktor usianya yang sekarang sudah menginjak 36 tahun.

"Saya tidak memasang target muluk karena saya pikir tidak sepantasnya pemain berusia 36 tahun menjadi favorit juara pada sebuah turnamen," tutur Federer yang dilansir dari BBC, Senin (15/1/2018).

"Bukan itu tujuan saya. Itulah kenapa sekarang saya lebih tenang menjalani fase karier saat ini," kata juara bertahan Australian Open itu.

(Baca juga: Selain Bulu Tangkis, Juara All England Open 2016 Ini Ingin Sekali Melakoni Olahraga Menembak)

Lebih lanjut, Federer menyebut nama rival abadinya, Rafael Nadal, dan mantan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, sebagai favorit juara Australian Open 2018.

"Mereka sangat bisa menjadi favorit juga karena tahun lalu Rafa menjalani musim kompetisi yang bagus, sedangkan Novak memiliki enam titel dari sini, meski belum diketahui secara pasti seperti apa perasaannya sekarang," kata Federer.

Federer akan memulai perjuangan mempertahankan gelar juaranya di Melbourne Park dengan menghadapi Aljaz Bedene (Slovenia) pada babak kesatu, Selasa (16/1/2018).

Sementara itu, Nadal yang merupakan finalis tahun lalu, saat ini tengah melakoni pertandingan babak kesatu Australian Open 2018 dengan melawan Victor Estrella Burgos (Republik Dominika).

Adapun Djokovic baru akan bertanding pada esok hari. Dia dijadwalkan bertemu wakil Amerika Serikat, Donald Young, pada babak kesatu Australian Open 2018.

 

Kecepatan motor untuk kelas MotoGP telah mengalami peningkatan pesat, terlebih semenjak perubahan regulasi dari motor bermesin 500cc, 800cc hingga yang digunakan saat ini, 1000cc. Sejauh ini, rekor kecepatan tertinggi yang pernah dicapai pebalap MotoGP dibukukan Andrea Iannone saat masih membalap untuk tim Ducati. Rekor tersebut dicatat Iannone saat melakoni balapan GP Italia pada musim 2016. Kala itu, Iannone memacu motornya hingga kecepatan maksimal 354,9 kilometer per jam (km/h). Jika dibandingkan dengan edisi terakhir pada era mesin 800cc, ada peningkatan kecepatan motor sebesar 19 km/h. MotoGP 2018 akan mulai pada bulan Maret, Akankah kecepatan pebalap akan meningkat di 2018? #motogp #dorna #topspeed #ducati #honda #yamaha #ktm #suzuki #aprilia #motogp2018

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on