Jika di nomor tungga dewasa putra Alamsyah Yunus yang berkuasa, Tike Arieda Ningrum menjadi penguasa di tunggal dewasa putri. Tike sukses menghentikan perlawanan rivalnya, Ganis Nurrahmandani, dan mencetak hattrick juara di pentas di Djarum Sirnas.
Menariknya, dia selalu bertemu Ganis di final yang kemudian mengantarkannya membuat hat-trick. Dan, pertemuan selalu diselesaikan lewat pertarungan ketat. Tak heran Tike berseru dengan suara keras saat mengakhiri perlawanan Ganis.
“Saya tegang dan emosi. Harus diakui, Ganis lawan yang berat. Lagipula, saya sering mati sendiri karena ragu-ragu, terutama di set kedua. Saya juga agak kesal karena sering membuang bola sendiri. Selain itu, bola-bola Ganis memang susah ditebak,” ungkap Tike.
Sementara itu, kejutan terjadi di ganda taruna putri saat unggulan pertama, Linda Mutiara Pertiwi/Sinta Arum, gagal di final. Pasangan dari klub Mutiara ini dikandaskan Chintia Rhizta Andreti/Ristya Ayu Nugraheny 21-16 21-18. Sebelumnya, pasangan Chintia/Ristya meraih sukses di seri sebelum di Semarang.
Meski menang dua set langsung Ristya mengakui lawan tak mudah ditaklukkan. Mereka pun dipaksa bekerja keras untuk meraih setiap angka.
“Mereka pasangan yang ulet dan tidak mudah mati. Kami harus bekerja keras mengalahkannya,” kata Ristya, yang belum memastikan apakah bisa ikut di seri terakhir atau tidak. Apalagi, dia juga akan tampil di kejurnas yang jaraknya berdekatan.