105 dari tim tuan rumah.
Heat sebenarnya bermain sangat dominan sejak awal pertandingan. Buktinya, Dwyane Wade dkk. sanggup leading 40-23 di penghujung kuarter pertama. Runner-up musim 2010/11 itu melanjutkan dominasinya di kuarter kedua yang berakhir 60-47.
Perlahan tapi pasti, tim tuan rumah sukses memangkas selisih poin di kuarter ketiga. Melalui Drew Gooden, Carlos Delfino, dan pemain lainnya, Bucks menambah 29 poin untuk menyudahi kuarter tersebut dengan skor 76-79.
Heat malah kedodoran di kuarter pamungkas. Ketika pertandingan baru berjalan dua menit, mereka mulai tertinggal empat poin dari Bucks. Selepas itu, mereka semakin tertinggal jauh lantaran kerap gagal menjaringkan bola. Keadaan pun tak berubah hingga skor 97-105 menutup pertandingan.
Sumbangan 40 poin dari LeBron James dan 23 poin dari Wade belum cukup untuk menghindarkan Heat dari kekalahan. Justru Gooden (17 poin) dan Brandon Jennings (31 poin) yang menjadi pemain kunci Bucks dalam mengejar ketertinggalan di kuarter keempat.
Berkat hasil negatif tersebut, Heat tergelincir ke posisi empat klasemen overall wilayah timur dengan rekor 16 kemenangan dari 22 pertandingan. Sebelumnya, tim asuhan Erik Spoelstra itu sempat menggeser Chicago Bulls dari posisi puncak.