Ketika Peserta IBL 2017 Berebut Big Man

By Minggu, 11 Desember 2016 | 08:01 WIB
Pemain Utah State Aggies, Jarred Shaw, saat tampil melawan UNLV Rebels di Stadion Thomas & Mack Center, Las Vegas, pada 22 Januari 2014.
ETHAN MILLER/GETTY IMAGES
Pemain Utah State Aggies, Jarred Shaw, saat tampil melawan UNLV Rebels di Stadion Thomas & Mack Center, Las Vegas, pada 22 Januari 2014.

Andre Yuwadi sedikit cemas saat koneksi internet lantai dua Graha CIMB di Jakarta melemah, Senin (5/12) malam. Pasalnya, ia harus segera membuka Youtube demi mencari nama pemain incarannya di acara Draft Pick Foreign Player Indonesian Basketball League (IBL) 2017.

Penulis: Persiana Galih

Panitia hanya memberi waktu lima menit kepada setiap klub untuk memilih pemain dari 110 nama pebasket asing yang disediakan IBL. Beruntung, pelatih Garuda Bandung itu sudah menemukan incarannya sebelum waktu tenggat.

Andre mengatakan sebenarnya ia tak percaya Youtube. "Video di sana cuma highlight, artinya cuma dipilih yang bagus-bagusnya saja," kata Andre saat ditemui Tabloid BOLA selepas acara tersebut.

"Sejujurnya, sebelum hari (draft pick) ini, kami sudah punya nama-nama pemain asing yang diincar. Terus terang, kami punya data statistik pemain-pemain itu," kata Andre.

Ia mengklaim tidak semua tim memiliki akses statistik tersebut. Namun, pada dasarnya, hampir seluruh tim mencari big man sebagai pemain asing incaran.

"Pemain dengan postur besar itu penting dan sangat sulit dicari di Indonesia," tuturnya.

Karena itu, panitia acara ini hanya membolehkan tiap tim mengambil satu big man saja dari dua kuota yang tersedia. Sisanya, tim hanya boleh mengambil satu pemain dengan tinggi di bawah 188 cm.

Meski acara ini mencontek apa yang dilakukan NBA, aturan mainnya tidak seperti yang NBA lakukan. I

BL tidak memberi hak pilihan pertama pada tim terbawah musim sebelumnya. Panitia justru mengundi siapa yang berhak memilih lebih dulu.

Hasil urutannya, CLS Knights, yang memenangi IBL 2016, keluar sebagai pemilih pertama. CLS dibuntuti tim raksasa Pelita Jaya, yang menjadi pemilih kedua.

Aspac dan NSH ditetapkan sebagai pemilih terakhir karena terlambat mendaftarkan tim. Musim IBL 2017 akan diikuti 11 tim.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.723


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.