Hubungan Spalletti, Allegri, Wenger, sampai Mancini

By Kamis, 16 Maret 2017 | 10:22 WIB
Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya dalam laga Serie A kontra Crotone di Stadion Ezio Scida, Crotone, Italia, 12 Februari 2017.
CARLO HERMANN/AFP
Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya dalam laga Serie A kontra Crotone di Stadion Ezio Scida, Crotone, Italia, 12 Februari 2017.

Juventus terkenal dengan tradisi menggembosi kekuatan para rivalnya. I Bianconeri sering berupaya memperkuat diri dengan mencaplok personel terbaik dari klub pesaing mereka.

Penulis: Beri Bagja

Manuver buat Gonzalo Higuain (dari Napoli) dan Miralem Pjanic (Roma) pada musim panas lalu menjadi bukti ambisi Juve menyempurnakan puzzle tim super dari kepingan-kepingan bintang asal kubu kompetitor.

Manuver serupa tak menutup kans merambah area teknik. Belakangan, beredar kencang rumor sang juara Italia menyiapkan pelatih Roma, Luciano Spalletti, sebagai sekoci andai Juve benar-benar melepas Massimiliano Allegri ke Arsenal musim panas nanti.

Sebuah laporan bertitel “Tidur dengan Musuh” di Corriere della Sera bahkan mewartakan Spalletti telah melakukan perjanjian informal dengan Bianconeri walau muncul bantahan dari yang bersangkutan pada akhir pekan kemarin.

“Saya tidak meneken prakontrak dengan siapa pun,” ucap pelatih berusia 58 tahun itu, seperti dikutip Sportmediaset.

Hanya, pada saat bersamaan, Spalletti juga secara tersirat tak menutup pintu buat Juventus. Desas-desus menguat lantaran kontrak lamanya di Roma bakal habis per Juni tahun ini.

“Jika memenangi gelar bersama Roma, saya bertahan. Jika tidak, saya pergi,” kata eks pembesut Udinese tersebut.

Sebenarnya hubungan Spalletti dengan Juve bukan kali ini saja terbangun. Mantan gelandang Empoli itu bahkan nyaris selalu muncul sebagai kandidat pelatih Juventus ketika mengapung kabar bakal adanya revolusi di area teknik Bianconeri.

Misalnya di 2008, dirinya disebut terlibat efek domino di bursa pelatih bersama Carlo Ancelotti dan Claudio Ranieri. Kala itu, Spalletti melakoni periode pertamanya di balik kemudi Roma.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X