Pelatih tim nasional Argentina, Edgardo Bauza, mengungkapkan perkataan dia saat bertemu Lionel Messi sehingga sang kapten mau kembali memperkuat La Albiceleste.
Lionel Messi sempat menyatakan pensiun membela Argentina setelah kalah dari Cile dalam pertandingan final Copa America Centenario 2016. Namun, ikon FC Barcelona itu sudah menyatakan siap kembali membela timnas.
"Saya melihat bahwa ada banyak masalah di sepak bola Argentina dan saya tidak ingin menambah masalah tersebut. Saya tidak ingin membuat kerusakan. Sebaliknya, saya ingin membantu dengan cara apapun yang saya bisa," ujar Messi.
Messi's stats with blonde hair:
- 4 appearances (official & friendly)
- 347 minutes
- 5 goals
- 4 assists pic.twitter.com/Rin4k7JeKI— MESSISTATS (@MessiStats) August 22, 2016
Ternyata, kalimat Edgardo Bauza yang membuat Messi memutuskan batal untuk gantung sepatu.
Baca Juga:
- Janji Mourinho kepada Pemain Manchester United
- Dilecehkan Sebelum Tendang Penalti, Penyerang Liga Inggris Balas dengan Selebrasi Unik
- Mourinho Ungkap Mengapa Ibrahimovic Jadi Eksekutor Utama Penalti
"Saya mengatakan kepada Messi bahwa di Argentina ada 100 orang idiot yang berbicara untuk mengkritiknya. Akan tetapi, ada banyak orang menginginkan Anda kembali dan jika Anda masih memedulikan 100 orang idiot, Anda akan gila," kata Bauza kepada La Nacion, Selasa (23/8/2016).
"Kemudian, datang pernyataan Messi yang memberitahu tentang keinginan dia untuk memenangi sesuatu dengan tim nasional," ucap Bauza lagi.
Bauza menyiapkan Messi untuk melakoni laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 ketika menjamu Uruguay, Kamis (1/9/2016) dan melawat ke kandang Venezuela, Selasa (6/9/2016).
Sejauh ini, Argentina bercokol di posisi ke-3 klasemen Kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan dengan koleksi 11 poin. Mereka tertinggal dua poin dari Uruguay dan Ekuador.
Opta: “Lionel Messi created the most chances of all players at the 2014 FIFA World Cup.” pic.twitter.com/zG62Ffdtax
— Quotes on Messi (@MessiQuote) July 15, 2014
| Editor | : | Weshley Hutagalung |
| Sumber | : | La Nacion |
Komentar