Revolusi China di Milan, Revolusi Belum Sesuai Ekspektasi

By Jumat, 23 Juni 2017 | 10:38 WIB
Pemilik Suning Holdings Group Zhang Jindong (depan) bersama dengan putranya Steven Zhang saat mendatangi laga Serie A antara Inter Milan kontra AS Roma di Giuseppe Meazza, 26 Februari 2017.
EMILIO ANDREOLI/GETTY IMAGES
Pemilik Suning Holdings Group Zhang Jindong (depan) bersama dengan putranya Steven Zhang saat mendatangi laga Serie A antara Inter Milan kontra AS Roma di Giuseppe Meazza, 26 Februari 2017.

Inter tidak meraih prestasi secepat harapan Zhang Jindong. Dalam setahun, revolusi yang ia harapkan terjadi di atas lapangan tak jua datang.

Penulis: Anggun Pratama

Inter mengalami dua kali pergantian pemilik dalam tiga tahun. Pada Oktober 2013, Erick Thohir melalui International Sports Capital menguasai 70 persen saham Inter dengan biaya yang dikabarkan mencapai 250 juta euro.

Komposisi saham setelah akuisisi tersebut adalah Massimo Moratti masih punya 29,5 persen, 70 persen Thohir, dan sisanya dimiliki beberapa pemegang saham minoritas.

Pada Juni 2016, Suning Group datang. Korporasi asal China itu membeli total 68,55 persen saham Inter yang didapat dari milik Thohir dan sisa dari Moratti.

ET kini tinggal punya 30,55 persen dan sisa 0,9 persen milik pemegang saham minoritas.

Baca Juga: Ini Kata Evan Dimas Soal Kans Timnas Indonesia Bermain Tiki-Taka

"Kami ingin menjuarai liga dan juga Liga Europa (di 2016/17 Inter mentas di LE). Kami ingin tim ini kembali ke puncak dunia sepak bola. Target lain adalah secepatnya bermain di Liga Champions," ujar Jindong seperti dikutip Tuttosport.

Suning Group melalui sang pemilik, Zhang Jindong, sangat ambisius. Mereka ingin Inter segera menjadi juara Italia.

Suning Group tak main-main. Di bawah pemilik baru, Inter menggeliat di bursa transfer musim panas 2016.


Ekspresi gelandang Inter Milan, Joao Mario, setelah mencetak gol ke gawang Cagliari dalam laga Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, 16 Oktober 2016.(PIER MARCO TACCA/GETTY IMAGES)

Joao Mario (40 juta euro), Gabriel Barbosa (29,5), Antonio Candreva (22), Cristian Ansaldi, Ever Banega (gratis), Caner Erkin (gratis) didatangkan pada bursa musim panas tersebut.

Roberto Gagliardini serta Trent Sainsbury menyusul datang pada bursa musim Januari 2017.

Hanya, investasi besar pemain tersebut tak berdampak instan. Bukan karena salah membeli pemain, tetapi keputusan klub yang mengganti pelatih di momen tak tepat.

Seperti yang sudah diketahui, Inter mengganti Roberto Mancini menjelang Serie A 2016/17 dimulai dengan Frank de Boer. Memasuki Oktober 2016, Stefano Pioli menggantikan De Boer yang dipecat.

Inter akhirnya finis di peringkat tujuh. Pioli dipecat dan kini digantikan oleh Luciano Spalletti.

Sudah setahun tertunda ambisi Inter buat paling tidak kembali ke Liga Champion. Apakah musim 2017/18 bersama Spalletti ambisi itu bakal terwujud?


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.778


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.