De Boer, Gasperini, dan Mimpi Buruk Inter pada 2011

By Beri Bagja - Senin, 24 Oktober 2016 | 23:09 WIB
Gian Piero Gasperini memberikan instruksi kepada pemainnya saat memimpin Inter Milan di partai Liga Champions menghadapi Trabzonspor di Giuseppe Meazza, Milan, 14 September 2011.
OLIVIER MORIN/AFP
Gian Piero Gasperini memberikan instruksi kepada pemainnya saat memimpin Inter Milan di partai Liga Champions menghadapi Trabzonspor di Giuseppe Meazza, Milan, 14 September 2011.

Kisruh sedang terjadi di Inter Milan seputar nasib pelatih Frank de Boer (46). Legenda timnas Belanda itu disebut selangkah menuju pintu pemecatan. Hal ini bak memutar kembali mimpi buruk Inter pada 2011.

Kesuksesan Inter Milan menekuk Juventus 2-1 pada pekan ke-4 (18/9/2016) ibarat sudah menjadi masa lalu.

Bukannya meneruskan tren positif, Inter semakin terperosok di klasemen setelah kemenangan itu.

Mereka hanya berada 4 tingkat di atas zona degradasi walau menghabiskan 129,8 juta euro (Rp 1,8 triliun) untuk memperkuat tim di bursa transfer musim panas.

Ditambah performa minor klub di Liga Europa, posisi De Boer wajar berada dalam sorotan tajam setelah menggantikan posisi Roberto Mancini per 9 Agustus.

Kemungkinan untuk De Boer kini hanya dua. Klub bersabar menanti perbaikan kinerja bersamanya atau mengakhiri masa kerja secara prematur hanya dua bulan setelah mengangkat dia.

Kontrak FdB - singkatan inisial nama De Boer - tersisa sampai 2019. Namun, memecat pelatih dalam waktu kilat bukan perkara baru di Inter.

Petinggi I Nerazzurri melakukannya paling aktual pada start 2011-2012. Korbannya ialah Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta kini yang memberikan kekalahan 1-2 buat tim De Boer pada Minggu (23/10/2016).

Seperti halnya De Boer, Gasperini berstatus pelatih anyar Inter musim tersebut. Dia meneruskan pekerjaan Leonardo Araujo. 

Baca Juga:

Hanya, Gasp menghadirkan mimpi buruk dengan membawa Inter menelan dua kekalahan dan satu skor imbang pada trilaga perdana di Serie A.

Ditambah kekalahan dari Milan di Piala Super Italia dan Trabzonspor di Liga Champions, lengkaplah alasan Inter memecat Gasperini.

Dia kelihatannya memendam sakit hati hingga sekarang. Gasperini seperti masih tak terima didepak Inter secara prematur.

"Kisah saya dan De Boer berbeda. Saya cuma melakoni tiga partai di liga, satu di Liga Champions, dan hanya itulah cerita saya di Inter. Bisa dibilang perjalanan saya bahkan belum dimulai," ucap Gasperini kepada La Gazzetta dello Sport.



Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X