Lapangan Rumput Plastik Milik Sutton United Buat Cemas Arsenal

By Dian Savitri - Senin, 20 Februari 2017 | 21:49 WIB
Pemandangan di Grander Green Lane, ketika Sutton United menjamu Wimbledon pada Piala FA Babak III, 7 Januari 2017 di Sutton.
Clive Rose/Getty Images
Pemandangan di Grander Green Lane, ketika Sutton United menjamu Wimbledon pada Piala FA Babak III, 7 Januari 2017 di Sutton.

Grander Green Lane atau yang bernama resmi Borough Sports Ground adalah stadion dengan lapangan rumput plastik milik klub Divisi Lima Inggris atau National League, Sutton United. Awal pekan ini pada 20 Februari 2017, The Yellows akan menjamu klub Premier League, Arsenal, di laga Piala FA Babak V.

Lapangan itu, tepatnya jenis rumput yang dipakai, akan menjadi ujian tersendiri buat pasukan Arsene Wenger itu.

Grander Green Lane memakai rumput tiruan alias plastik yang sebenarnya bermutu tinggi. Sutton United memilih rumput yang masuk standar bintang 2 FIFA, yang merupakan peringkat tertinggi FIFA untuk rumput buatan.

Akan tetapi, karena Arsenal terbiasa bermain di rumput asli, maka Wenger pun khawatir rumput plastik itu bisa memupus harapan timnya untuk melaju di Piala FA.

"Idealnya, kami ingin bisa bermain di lapangan normal, namun FA mengijinkan stadion dengan rumput artifisial dan kami harus menghadapinya."

Arsene Wenger, Manajer Arsenal.

Untuk mengantisipasi, Wenger melakukan latihan di dalam ruangan untuk proses adaptasi. Akan tetapi, manajer asal Prancis itu tidak yakin waktu latihan yang singkat akan cukup.

Saking khawatirnya, Wenger sampai meminta Danny Welbeck, yang baru saja sembuh dari cedera, untuk berlatih bersama tim Arsenal U-23, ketimbang berisiko cedera lagi akibat bermain di rumput plastik milik Sutton

“Latihan dalam ruang agaknya tetap tidak cukup. Lapangan Stadion Emirates bertipe kering, sementara itu saya dengar lapangan milik Sutton bertipe basah. Sutton mengairi lapangan itu sebelum pertandingan,” kata Wenger kepada The Telegraph.

Baca juga:

“Beban berat badan juga berbeda dan pemain tidak bisa meluncur untuk melakukan tekel. Selain itu, bola pun tiba-tiba datang dan dengan kecepatan tinggi, tidak melambat seperti di lapangan biasa," tuturnya.

Menurut Wenger, mereka pun harus terbiasa dengan kecepatan yang berbeda.


Editor : Estu Santoso
Sumber : The Telegraph


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.