Dua Klub Liga 2 Bakal Pergi, Sepak Bola Sumatera Utara Terancam Makin Redup

By Selasa, 31 Januari 2017 | 09:01 WIB
Laga Pro Duta FC (jersey merah) kontra PS Bintang Jaya pada Divisi Utama (kini Liga 2) musim 2014 di Stadion Teladan, Kota Medan.
ABDI PANJAITAN/JUARA.NET
Laga Pro Duta FC (jersey merah) kontra PS Bintang Jaya pada Divisi Utama (kini Liga 2) musim 2014 di Stadion Teladan, Kota Medan.

Sumatera Utara (Sumut) memang tak punya wakil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, persaingan di level bawahnya seru. Sayang, semua bisa redup pada musim 2017.

Penyebab ancaman sepak bola Sumatera Utara (Sumut) bakal redup adalah perginya dua klub Liga 2 (dulu Divisi Utama) pada musim 2017.

Klub yang berbasis di Kabupaten Asahan, PS Bintang Jaya, kabarnya segera berganti pemilik dan meninggalkan kota asalnya. Lalu, Pro Duta FC yang selama ini bermarkas di Kota Medan juga segera pindah.

Perginya dua kontestan Liga 2 ini memastikan Stadion Teladan, arena utama di Sumut, bakal sepi dari atmosfer pertandingan klub satu provinsi.

Efeknya, hanya PSMS Medan yang nantinya menjadikan stadion tersebut sebagai home base. PSMS pun bakal jadi satu-satunya kekuatan sepak bola Sumut pada kompetisi level pro nasional.

”Bintang Jaya dijual, lalu Pro Duta pindah. Sangat disayangkan, karena adanya dua tim itu menjadi motivasi para pemain untuk latihan."

Ketua Umum Gumarang FC, Hengki Ahmad.

Selain itu, kepergian PS Bintang Jaya dan Pro Duta FC dipastikan langsung mengubur mimpi pesepak bola muda yang dibina tim-tim lokal, khususnya di Kota Medan, serta Sumut pada umumnya.

Sebelumnya, motivasi mereka latihan serius berlipat ganda karena ada tiga klub Sumut di level Divisi Utama. Tiga klub itu yang menjadi tujuan pemain muda asal tim-tim lokal itu.

Kekecewaan hilangnya Bintang Jaya dan Pro Duta FC dari sepak bola Sumut datang dari tim amatir, Gumarang FC Medan. Selama ini, tim ini banyak melahirkan pemain yang akhirnya beriprah di Liga Indonesia.

”Jika ini benar terjadi, maka kami merasa ikut kehilangan aura sepak bola Sumut, khususnya Medan yang semakin tenggelam,” kata Ketua Umum Gumarang FC, Hengki Ahmad.

”Bintang Jaya dijual, lalu Pro Duta pindah. Sangat disayangkan, karena adanya dua tim itu menjadi motivasi para pemain untuk latihan,” ucapnya.


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.