Marcos Rojo, Sang Pekerja Kotor Mourinho

By Minggu, 19 Maret 2017 | 17:02 WIB
Bek Manchester United, Phil Jones (tengah), mencoba melerai pertengkaran antara rekannya, Marcos Rojo, dengan striker West Bromwich Albion, Salomon Rondon, dalam laga Premier League di Stadion The Hawthorns, Sabtu (17/12/2016).
STU FORSTER/GETTY IMAGES
Bek Manchester United, Phil Jones (tengah), mencoba melerai pertengkaran antara rekannya, Marcos Rojo, dengan striker West Bromwich Albion, Salomon Rondon, dalam laga Premier League di Stadion The Hawthorns, Sabtu (17/12/2016).

Saat Manchester United bermain seri 1-1 versus Rostov (9/3/2017) dan kalah 0-1 atas Chelsea (13/3/2017), Manajer Jose Mourinho menggunakan formasi tiga bek, strategi yang terhitung baru buat klub itu di 2016-2017.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Ketika menghadapi Chelsea, perubahan taktik itu membuat The Blues tampil kurang maksimal. Padahal Chelsea beraksi dengan starting XI utama dan lebih banyak pemain sejak gelandang United, Ander Herrera, diusir wasit pada menit ke-35.

Hanya waktu yang dapat menjelaskan apakah Mourinho akan melanjutkan strategi baru tersebut atau kembali menerapkan empat bek. Yang jelas, skema apa pun yang akan Mou gunakan, ia sepertinya tetap memercayai Marcos Rojo sebagai salah satu bek tengah.

Di antara para bek tengah United saat ini, Rojo bermain lebih sering di Premier League musim 2016-2017 ketimbang Phil Jones, Eric Bailly, dan Chris Smalling.

Sebuah fakta yang mengejutkan berhubung pemain asal Argentina itu sempat menjadi opsi kesekian Mourinho.


Bek Manchester United, Marcos Rojo, memakan pisang saat pertandingan melawan Rostov di Old Trafford, Kamis (16/3/2017)(STU FORSTER/GETTY IMAGES)

Rojo baru melakoni partai EPL pertamanya di bawah asuhan Mourinho saat United kalah 0-4 dari Chelsea (23/10/2016). Hal ini berarti, bek berusia 26 tahun itu terabaikan selama delapan pekan perdana EPL 2016-2017.

Ya, pada awalnya, Mourinho kadung menyukai Smalling dan Bailly di jantung pertahanan. Cederanya Smalling dan Bailly, plus keikutsertaan Bailly di Piala Afrika 2017, mengubah situasi yang dimanfaatkan secara bagus oleh Rojo.

Selama mendapat kesempatan bermain, Rojo mengerahkan segalanya dan mau melakukan apapun sesuai kehendak sang bos. Salah satu tugasnya yang terlihat adalah menjadi pekerja kotor buat mantan pelatih Chelsea itu.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X