Kontingen tenis Indonesia sukses mempersembahkan medali tambahan usai mengawinkan medali emas nomor beregu putra dan putri dalam perhelatan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Lapangan Tenis Jakabaring Sports City, Kamis (26/9).
Tim putri mengawali sukses kontingen Indonesia dengan mengkandaskan unggulan keempat Maroko di babak final dengan skor 2-0. Chyntia Melita Seyawan yang turun di partai pertama menundukkan Fatima Zahrae El Allami 6-3, 6-3, diikuti Lavinia Tananta yang juga menang telak 6-0, 6-1 atas Nadia Lalami Laaroussi.
Usai pertandingan, Lavinia menuturkan bahwa dirinya sejak awal masih buta akan kekuatan lawan. Namun, ia copa menyesuaikan diri dengan pola permainan lawan.
"Saya memutuskan melakukan serangan dari sisi baseline. Kebetulan permainan dia sama permainan aku cocok dan dalam game tadi lawan juga lebih banyak membuat kesalahan sendiri," ucap Lavinia.
Tidak mau kalah dengan tim putri, tim putra Indonesia pun mengikuti jejak Lavinia Tananta dkk. meraih medali emas usai mengkandaskan Kuwait dengan skor tipis 2-1.
David Agung Susanto yang turun sebagai tunggal pertama membuka kemenangan Indonesia 6-2, 6-1 atas Hasan Almousa. Namun, di partai kedua, Christopher Rungkat yang bermain di bawah penampilan terbaiknya kalah dari tunggal kedua Kuwait, Mohammad Ghareeb 3-6, 4-6.
Pertandingan ganda pun akhirnya digelar sebagai penentuan. Kuwait menempatkan Almousa/Ghareeb dan Indonesia diwakili pasangan Christo/ Elbert Sie. Tidak sia-sia, Indonesia akhirnya menang 6-3, 6-2.
Pelatih Indonesia, Febby Widianto, mengakui bahwa performa Christo bukan lah yang terbaik. Menurutnya, peringkat 505 ATP tersebut masih menjalani proses penyembuhan cedera pinggang yang dialaminya beberapa bulan lalu saat menjalani tur Eropa.
"Untuk fisik, Christo sudah mengalami kemajuan pesat, namun secara psikis masih harus terus ditingkatkan. Saat turun di ganda, dia banyak terbantu partnernya (Elbert) yang bermain bagus dan untungnya lawannya di ganda juga tidak bermain bagus," kata Febby.
| Editor | : | Haryanto |
Komentar