RETRO: Timnas Senior Tak Bergantung Nama Besar

By Caesar Sardi - Selasa, 22 September 2015 | 13:06 WIB
Ilustrasi.
Dok. BOLA
Ilustrasi.

pemain muka baru di jajaran skuad timnas senior menghadapi Piala AFF di Jakarta, Desember. Beberapa di antaranya terhitung minim jam terbang di Tim Merah-Putih, yang akan memulai latihan pada 24 Maret.

Sebut saja Paulo Rumere (Persipura), Suwitha Patha (Persib), Usep Munandar (Persik), Ade Suhendar (PSPS), atau Glen Rudal Poluakan (Persibom), yang tak pernah terpilih mewakili Indonesia di pentas internasional.

Benny punya alasan kenapa melibatkan mereka dalam pelatnas Piala AFF. “Saya tak pernah bergantung pada nama-nama besar. Bagi saya jika ada yang performanya bagus sesuai standar timnas, dia berhak mendapat kesempatan ikut seleksi,” ujar pelatih yang musim lalu menukangi Persita Tangerang tersebut.

Ukuran yang dipakai Benny tak sembarangan. “Tolok ukurnya permainan mereka sepanjang musim lalu. Saya juga dibantu asisten-asisten yang memantau perkembangan ke daerah-daerah untuk mendapatkan stok pemain terbaik,” kata Benny.

Bukan Harga Mati

Bahkan bukan sesuatu yang mustahil pada akhirnya pemain-pemain muka baru yang akhirnya terpilih menjadi skuad inti pada saat perhelatan Piala AFF akhir tahun nanti. “Daftar pemain yang ada saat ini pun juga bukan harga mati. Jika dalam perjalanan ada yang cedera atau saya nilai tak menunjukkan perkembangan performa, namanya bisa terpental digantikan pemain baru,” sebutnya.

“Hal ini jelas memotivasi saya untuk menunjukkan permainan terbaik. Saya tak ingin menyia-nyiakan peluang yang diberikan pelatih,” ungkap Rumere, yang diaminini Glen.

Kesempatan bagi pemain keturunan Indonesia yang berkiprah di luar negeri layaknya Irfan Bachdim (FC Utrecht/Belanda) untuk bisa mengecap berkostum Merah-Putih dibuka lebar-lebar oleh sang mentor. “Saya sudah meminta BTN untuk mencari tahu informasi terkini soal Irfan ke Belanda. Sayang rasanya kalau ada pemain berkualitas berstandar Eropa disiasiakan begitu saja. Tetapi, kalaupun masuk, tak lantas Irfan mendapat keistimewaan. Dia juga harus ikut seleksi seperti pemain lain,” ungkap Benny.

Irfan, yang dikontak BOLA via telepon internasional, Selasa (18/3) malam, amat antusias. “Namun, harus ada kompromi soal jadwal pelatnas dengan timnas Indonesia. Sangat tak mungkin saya meninggalkan klub yang tengah mengikuti kompetisi dalam waktu lama,” ungkap Irfan.

Hal itu seperti dilakukan Elie Aiboy dan Budi Sudarsono, yang datang mengikuti latihan timnas saat klubnya di Malaysia tak menjalani rutinitas kompetisi.

(Penulis: Ario Yosia)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : BOLA Edisi No. 1.811, Jumat 21 Maret 2008


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.