Sriwijaya FC Membidik Trofi Juara

By Suryo Wahono - Selasa, 13 Oktober 2015 | 00:48 WIB
Selebrasi Sriwijaya FC kala menyambut gol Talaohu Musafri yang sekaligus menjadi gol penentu tiket ke final Piala Presiden.
Herka Yanis Pangaribowo
Selebrasi Sriwijaya FC kala menyambut gol Talaohu Musafri yang sekaligus menjadi gol penentu tiket ke final Piala Presiden.

Sriwijaya FC membuktikan diri sebagai yang terbaik dan pantas melaju ke final Piala Presiden. Berlaga di tempat netral, Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10), dan minim dukungan dari Singa Mania, suporter SFC, tak menciutkan nyali SFC saat menghadapi Arema Cronus di semifinal kedua Piala Presiden.

Tim berjulukan Laskar Wong Kito itu sukses menaklukkan Arema 2-1. Kemenangan tersebut menjadikan SFC menang agregat 3-2. Pada semifinal pertama di Stadion Kanjuruhan, Malang (3/10), kedua tim bermain imbang 1-1.

Di final, Titus Bonai dkk. bertemu lawan tangguh berlabel juara bertahan Liga Super Indonesia, Persib. Pelatih Benny Dollo mengaku puas bisa membawa SFC ke final. Namun, ia mengaku timnya sempat tertekan di menit-menit awal.

“Kami senang bisa mencapai final. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pemain. Kami sempat tertekan di 15 menit pertama. Arema memang bermain agresif dengan bola-bola pendek yang mencari ciri khas mereka,” kata Benny.

“Setelah unggul, kami justru membuat kesalahan di babak kedua sehingga lawan bisa menyamakan kedudukan. Saya memang sudah memperkirakan Arema tampil menekan demi memenangi laga,” ucap Bendol, sapaannya.

Setelah menyingkirkan Arema, mereka langsung fokus pada laga final yang digelar pada 18 Oktober. Striker T.A Musafri menegaskan setelah lolos ke partai puncak, kini SFC membidik trofi juara. Keberhasilan ke final tak membuat SFC jemawa.

“Kami langsung menatap final. Harus diakui Persib tim yang bagus. Mereka memiliki banyak pemain bintang. Sebaliknya SFC tak diunggulkan. Kami juga tak boleh takabur,” ujar Musafri yang mencetak gol penentu lolosnya SFC ke final.

Sementara itu, pelatih Arema, Joko Susilo, mengaku kecewa dengan kegagalan timnya. Apalagi, mereka tampil di hadapan lebih dari 10.000 Aremania.

“Tentu mengecewakan karena kami gagal menang di hadapan Aremania. Terus terang, pemain terlihat panik sehingga sistem yang sudah dirancang tidak berjalan seperti yang diharapkan. Pemain seperti terbebani,” kata Joko.

Pada laga selanjutnya, Arema akan menghadapi Mitra Kukar untuk memperebutkan tempat ketiga.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Gonang Susatyo/Iwan Setiawan


Editor :
Sumber : Harian BOLA, 12 Oktober 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X