Panpel SoJC Mulai Takut Merugi

By Tulus Muliawan - Sabtu, 1 Agustus 2015 | 18:30 WIB
Pendapatan tiket SoJC, belum sesuai harapan.
Gatot Susetyo
Pendapatan tiket SoJC, belum sesuai harapan.

Setelah hasil pemasukan tiket penonton dari dua laga jeblok, penyelenggara Sunrise of Java Cup (SoJC) melakukan terobosan agar mereka tak mengalami kerugian besar.

Caranya, panpel menjual tiket ke sekolah-sekolah SMP dan SMU di Banyuwangi dengan harga diskon. Bahkan, sekolah yang jadi sasaran boleh membayar belakangan setelah tiket terjual ke para siswa.

“Kami bekerja sama dengan Diknas Pemkab Banyuwangi. Tiket yang kami beri potongan khusus kelas ekonomi. Harga semula 30 ribu rupiah menjadi 20 ribu untuk pelajar,” kata Iswahyudi, Wakil Ketua Penyelenggara.

Menurut pengakuan mantan pelatih Persewangi itu, panitia menderita kerugian di atas 60 persen dari target minimal pemasukan.

“Kami tak menyangka animo penonton sangat kurang. Padahal tim yang kami undang punya kelas semua. Target kami setiap partai minimal harus bisa dapat 150 juta,” ucap Iswahyudi mengeluh.

Biaya terbesar dialokasikan untuk uang tampil bagi keempat kontestan, yakni Persewangi, Arema Cronus, Bali United Pusam (BUP), dan Indonesia All Star.

“Pengeluaran terbesar kedua untuk keamanan dan sewa hotel para peserta. Jika kami tak bisa mendapat pemasukan minimal di empat pertandingan berikutnya, kerugian kami makin membengkak,” ujar Iswahyudi.


Editor :
Sumber : Harian BOLA (Gatot Susetyo/Kukuh Wahyudi)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X