RETRO: Cristian Worabay Di-Ismed-kan?

By Caesar Sardi - Kamis, 2 Juli 2015 | 08:00 WIB
Ilustrasi.
Dok. BOLA
Ilustrasi.

Menjelang berakhirnya putaran kedua Liga Djarum 2007 Komisi Disiplin (Komdis) PSSI disibukkan aneka kasus. Yang paling gres adalah dua kasus pelanggaran disiplin di dua laga yang digelar akhir pekan lalu.

Yang pertama kasus pelanggaran keras yang dilakukan bek sayap Sriwijaya, Cristian Worabay, saat timnya bertamu ke kandang Persija, Minggu (16/12). Pemain asal Papua itu tercatat melakukan dua pelanggaran keras yang tak mendapat hukuman tegas dari wasit Aeng Suarlan.

Kejadian pertama saat Worabay menendang perut kiper Persija, Evangheny Khamaruk, di awal babak kedua. Pengadil tak memberi hukuman kartu apa-apa pada sang pemain.

Worabay sendiri mengaku amarahnya terpancing karena sebelumnya kiper asal Moldova itu menyikut wajahnya. “Wasit tak memberikan hukuman apa-apa pada dia,” ungkap mantan pemain Persipura itu.

Khamaruk pun membela diri bahwa aksinya itu bukan di sengaja, tapi hanya upaya merebut bola saat kemelut di depan gawang. Worabay, yang emosinya labil karena terus dimaki berbau rasis oleh suporter tuan rumah, kembali melakukan aksi brutal ”mengambil” Robertino Pugliara dari belakang. Aeng hanya mengganjar kartu kuning.

Padahal, sesuai aturan FIFA, pelanggaran model ini layak mendapat kartu merah. “Wasit seharusnya tanpa ampun menjatuhkan kartu merah langsung,” ungkap Ismed Sofyan, bek sayap Persija.

Bahkan menurut Khamaruk kartu merah sudah dijatuhkan saat Worabay menendang dirinya. Sama seperti halnya kasus Wayne Rooney, yang diusir karena membalas aksi tekel Ricardo Carvalho dengan injakan pada perut dalam Piala Dunia 2006.

Begitu juga kasus aksi spontan Ilham Jayakesuma membalas injakan pemain Vietnam di Piala Tiger 2004, yang juga berbuah kartu merah. “Apa pun alasannya, dia tak boleh melakukan itu,” ungkap Joko Driyono, anggota Komdis.

Posisi Worabay terpojok karena ia tengah terkena hukuman masa percobaan enam bulan akibat mangkir dari timnas U-23. “Hanya, kedua kasus harus dipisahkan, sesuai dengan Kode Disiplin PSSI. Kasus di Persija ini murni kasus kekerasan di lapangan,” tambah Joko.

Nasib Worabay pun bisa seperti Ismed, yang terkena larangan bermain sebanyak enam laga, karena tertangkap kamera televisi menginjak tangan pemain Semen Padang yang mengganjalnya musim lalu.

Pelatih Sriwijaya, Rahmad Darmawan, meminta Komdis fair. “Peristiwa Hamka Hamzah memukul Renato Elias di babak pertama juga harus diusut. Wasit juga perlu diteliti. Karena ia kurang tegas, permainan menjadi keras,” kata Rahmad.

Kasus lain yang bakal dituntaskan Komdis adalah tragedi kerusuhan suporter di laga Persita vs Persib, Sabtu (15/12). Sejumlah fasilitas umum di sekitar area Stadion Benteng hancur.

(Penulis: Ario Yosia, Budi Kresnadi, Fahrizal Arnas)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : BOLA Edisi No. 1.784, Selasa 18 Desember 2007


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X