RETRO: Review Jejak Singo Edan

By Caesar Sardi - Selasa, 7 Juli 2015 | 07:00 WIB
Para pemain Arema, beraksi di pentas LCA.
Dok. BOLA
Para pemain Arema, beraksi di pentas LCA.

Kiprah Arema di pentas Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007 memang tidak secemerlang event yang sama pada dua edisi perdana. Maklum, kala itu mereka secara beruntun sukses menjadi kampiun.

Namun, sponsor amat menaruh harapan pada jejak Singo Edan di pentas internasional. Alexander Pulalo dkk. terjun di pentas Liga Champion Asia (LCA) sebagai wakil Indonesia dari jalur juara Copa.

Hasilnya? Belum memuaskan, namun masih bisa diterima karena lawan-lawan di Grup F memang berada satu strip di atas Arema. Kawasaki Frontale (Jepang) dan Chunnam Dragons (Korsel) jelas bukan tandingan. Wakil Thailand, Bangkok University, boleh dibilang sekelas.

Karena itu, posisi ketiga penyisihan grup dianggap hasil lumayan, apalagi partisipasi di pentas LCA kini merupakan hal langka. Semestinya, sebagai juara Copa 1995 Arema berhak mewakili Indonesia ke LCA. Namun, akibat keteledoran pengurus PSSI terlambat mendaftarkan diri ke AFC, jatah Arema (juara Copa) dan Persipura (juara Liga) akhirnya hangus.

Pada 2008 pun kita tanpa wakil, siapa pun juara Copa maupun Liga. Alasannya kali ini berbeda, yakni deadline pendaftaran sudah lewat saat kedua kompetisi terbesar di negeri kita masih berputar.

Peluang Besar

Langkah Singo Edan di Copa 2007 sendiri relatif pendek. Sekali menang atas Persiba Bantul 2-1 lalu lawan kalah WO, pada fase 32 besar mereka disingkirkan Persekabpas Pasuruan dengan agregat 0-1 (0-0 dan 0-1).

Copa edisi ini juga mencatat serunya hasil undian di fase 16 besar. Dua tim besar, Persija vs PSM, langsung bentrok. Laga itu akhirnya dimenangi tim asal Jakarta.

Selain Persija, peluang besar untuk terus maju ke fase semifinal bahkan final juga dimiliki tim-tim papan atas lain macam PSMS dan Persipura. Namun, hadirnya Sriwijaya FC dan Deltras sebagai kekuatan baru serta Persita, yang sarat pemain pengalaman, juga menambah seru persaingan.

Mungkin Pelita dan Persekabpas saja di fase 8 besar kurang diperhitungkan. Walaupun demikian, kedua kesebelasan tetap berpegang pada prinsip bola itu bundar. Hasil akhir dalam sepakbola kerap menjadi sebuah misteri yang sulit diurai.

Tengok saja Persib, yang tengah solid. Mereka justru dijegal Persijap di Stadion Siliwangi, Bandung. Persik juga disingkirkan tim divisi satu, Persibo Bojonegoro.

(Penulis: Sigit Nugroho/Indra Ita/Gatot Susetyo/Budi Kresnadi/Fahrizal Arnas)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : BOLA Edisi No. 1.787, Jumat 28 Desember 2007


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.