Menakar Kapasitas Calon Ketua Umum PSSI

By Aning Jati - Jumat, 17 April 2015 | 20:56 WIB
Joko Driyono, salah satu calon Ketum PSSI 2015-2019.
Herka Yanis Pangaribowo/Bolanews
Joko Driyono, salah satu calon Ketum PSSI 2015-2019.

19 April di Surabaya, tak terlalu sulit untuk mencari figur yang mendekati ideal.

Djohar Arifin Husin sebagai ketua incumbent, boleh jadi adalah sosok ketua umum yang sudah memiliki pengalaman. Namun, sejumlah kesuksesan yang ditorehkan Djohar selama memimpin PSSI 2011-2015 ini, tak membuatnya diunggulkan. Mantan bek PSMS era 70-an ini, sempat dianggap sebagai kartu mati oleh mantan koleganya di PSSI, Tondo Widodo dan Bob Hippy.

Sosok lain adalah La Nyalla Mattalitti. Wakil Ketua Umum PSSI yang kini ingin naik pangkat tersebut memiliki sumber dana yang melimpah. Pengusaha yang juga kontraktor besar di Jawa Timur itu juga memiliki banyak pengaruh di kalangan sejumlah organisasi massa dan klub-klub asal Jatim.

Akan tetapi, La Nyalla tidak bisa disebut sebagai kandidat paling ideal. Pengalamannya di PSSI terbilang minim. Passion-nya pada sepak bola dianggap kurang. Apalagi ia juga terkait dengan sejumlah partai politik dan kasus hukum, meski saat ini hanya sebatas diperiksa sebagai saksi.

Syarif Bastaman lain lagi. Politisi PDIP ini dikenal sebagai organisatoris olah raga. Namun, ia lebih banyak menggeluti cabang yang kurang populer di Indonesia seperti squash, bridge, atau catur. Pengalamannya di PSSI lebih banyak sebagai tim hukum pada era Nurdin Halid. Ia belum matang dalam mengelola urusan teknis sepak bola atau mengelola timnas dan kompetisi.

Calon lain, Subardi dan Muhammad Zein, merupakan orang lama di PSSI. Mereka pengurus generasi Nurdin Halid yang banyak disebut sebagai generasi gagal saat mengurus PSSI. Secara pengalaman keduanya tak perlu diragukan lagi.

Achsanul Qosasi patut diajukan kandidat muda yang potensial. Selain memiliki pengalaman segudang dalam mengasuh klub, ia juga birokrat andal. Kini Achsanul duduk sebagai anggota Badan. Pemeriksa Keuangan RI. Hanya, kesibukannya di jabatan penting itu membuat dia kurang total dalam mengelola PSSI jika terpilih nanti.

Sementara Joko Driyono merupakan satu-satunya calon profesional yang maju dalam pemilihan ini. Joko diklaim  mampu menyulap kompetisi Indonesia yang penuh rintangan dan tak menjual, menjadi sebuah komiditi yang menggiurkan saat ini. Ia adalah figur muda yang dianggap tahu persis semua carut-marut sepak bola nasional.

Namun, Joko yang selama ini jarang muncul sebagai tokoh utama di PSSI dianggap jiwa kepemimpinannya masih perlu ujian. Tokoh muda ini harus membuktikan dirinya mampu berdiri sejajar dengan senior-senior di PSSI yang sering kali memiliki banyak agenda pribadi di sepak bola Indonesia.


Editor : Ary Julianto
Sumber : Bolanews


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X