Italiano Masih Minoritas di Old Trafford

By Jumat, 28 Agustus 2015 | 22:48 WIB
Matteo Darmian, selalu pemain inti. Inset: Giuseppe Rossi dan Kiko Macheda, Italiano yang gagal di United.
Alex Livesey/Getty Images
Matteo Darmian, selalu pemain inti. Inset: Giuseppe Rossi dan Kiko Macheda, Italiano yang gagal di United.

Kebutuhan Manchester United di sektor belakang seolah terpenuhi dengan kedatangan Matteo Darmian. Bek berusia 25 tahun itu disebut sebagai bek terbaik di Italia.

Darmian diboyong dari Torino dengan harga 20 juta euro (296 miliar rupiah) dan dikontrak empat tahun. Oleh Manajer Louis van Gaal, bek bertinggi 182 cm itu ditempatkan di sisi kanan.

Darmian selalu menjadi pemain inti, baik saat United melakoni laga Premier League maupun Liga Champion. Yang pasti, tekel Darmian terkenal apik. Pada musim 2012/13 ia tercatat sebagai pemain dengan tingkat kesuksesan tekel tertinggi di lima liga top Eropa.

Darmian juga piawai dalam duel udara dan punya kemampuan lari kencang. Hanya, Darmian dinilai masih ragu dalam menusuk hingga kotak penalti lawan. "Sisi ofensifnya akan berkembang seiring jam terbang bermain di Premier League," begitu kata Van Gaal.

Pada laga melawan Newcastle United pada akhir pekan lalu, Darmian sebenarnya sudah terlihat berani menusuk ke depan. Sayang, demi menggencarkan serangan dari sayap dia harus digantikan gelandang sayap murni.

Catatan itu tentunya harus dicer mati oleh Darmian. Dia perlu meningkatkan agresivitas menyerang serta kekuatan fi sik, di mana pemain asal Italia kerap keteteran soal fisik.

Apalagi United merupakan klub beken Inggris yang terkenal menempatkan pemain asal Italia sebagai minoritas. Daftar pemain Italia yang pernah datang ke Old Trafford terbilang sedikit.

Catenaccio

Pada masa United ditangani Alex Ferguson, sebenarnya beberapa pemain Italia sempat masuk. Namun, mereka seperti menghilang tersedot lubang hitam. Dimulai dari Massimo Taibi (1999-2000), Giuseppe Rossi (2004-2007), Rodrigo Pereira Possebon (2008-2010), sampai Federico "Kiko" Macheda (2009-2014).

Kini di tangan Van Gaal, kebutuhan United akan pemain belakang agaknya diarahkan kepada logika. Dengan simbol catenaccio alias pertahanan gerendel, Italia menyediakan banyak sosok pemain belakang kompeten dan salah satu yang terbaik ialah Darmian.

Pada Minggu (30/8), United akan bertemu Swansea City, klub yang memiliki serangan sayap bergelombang serta striker yang jago dalam menerima aliran bola bawah maupun atas. Peran Darmian bisa menjadi penentu manis atau pahit bagi United.

Penulis: Dedi Rinaldi

SUARA KOMUNITAS

Darmian Bisa Lama
Sejauh ini penampilan Matteo Darmian sangat memuaskan. Dia disiplin menjaga daerah, tidak mudah kehilangan bola, dan karakter menyerangnya dari lini belakang saya pikir lebih bagus daripada Antonio Valencia. United punya sejarah tidak bagus untuk pemain-pemain asal Italia. Namun, Darmian rasanya bisa menjadi pengecualian. Selain performa yang ditunjukkannya selama ini, dia juga punya latar belakang yang bagus sebagai jebolan akademi Milan dan mulai tampil di timnas Italia. Dia bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama di United. Kemampuannya bermain sebagai full back di sisi kiri maupun kanan, bahkan sebagai bek sayap, menjadi nilai lebihnya. Darmian sangat berguna bagi tim.

Maskur Tambunan - IndoManUtd Aceh


Editor :
Sumber : Tabloid BOLA 2.629


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.