Falcao ke Chelsea, buat Apa?

By Firzie A. Idris - Jumat, 3 Juli 2015 | 20:51 WIB
Shaun Botterill/Getty Images

Radamel Falcao akan kembali merumput di Premier League musim depan. Kendati gagal bersama Manchester United, Chelsea sang kampiun meminjam jasanya dari AS Monaco. Apa yang akan diberikan Falcao bagi The Blues?

Bomber asal Kolombia itu resmi datang ke Stamford Bridge pada Jumat (3/7/2015) malam WIB. Penyerang berusia 29 tahun ini akan datang lebih dulu dengan status pinjaman yang bisa diubah menjadi permanen.

Keputusan kubu Jose Mourinho untuk merekrutnya mengejutkan. Ia hanya mencetak empat gol dari 29 laga musim lalu bersama Setan Merah. Padahal, bos United, Louis van Gaal, mengatakan bahwa sang striker adalah tipe pemain yang “bisa mencetak satu gol dari satu kesempatan depan gawang.”

Pujian tersebut benar apabila menilik permainan sang bomber tiga tahun lalu. Falcao pernah mencetak hat-trick kaki kiri, sisi lemahnya, saat melawan Chelsea di Piala Super Eropa 2012.

Mungkin kesamaan agen antara Falcao dan Mourinho menjadi sebagian penjelasan transfer ini. Keduanya merupakan klien super agen Portugis, Jorge Mendes. Roman Abramovich juga tampak mengakomodasi keinginan sang pelatih mendatangkan pemain-pemain pilihannya.

Falcao sejatinya adalah penyerang dengan catatan impresif. Julukannya pun El Tigre, Sang Harimau, salah satu hewan terganas di muka bumi.

Sejak datang ke daratan Eropa, ia tak pernah melewatkan musim penuh dengan catatan gol di bawah dua digit.

Bahkan, bersama Atletico di La Liga pada 2012/13, ia mencatatkan 28 gol dari hanya 34 laga. Di liga-liga lain, ia hampir pasti menjadi top scrorer. Sayang, dua pemain fenomenal lainnya merumput di La Liga. Pada musim tersebut Lionel Messi mencatatkan 46 gol dan Cristiano Ronaldo 34.

Taring Sang Harimau mulai tumpul setelah ia menderita cedera lutut serius kala memperkuat AS Monaco pada Januari 2014 yang sekaligus mencegahnya tampil di Piala Dunia 2014. Hanya, kemunduran ini tak mencegah United meminjamnya untuk musim 2014/15.

Apa yang terjadi kemudian jauh di harapan semua orang. Kecepatan dan sisi fisik Premier League tampak menjadi halangan terbesar. Ia terlalu mudah kehilangan bola, pergerakannya membingungkan kawan-kawan, dan terlalu memaksakan diri mencetak gol sehingga kerap membuang peluang karena tak tenang.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.