Labbola Bawa Nama Indonesia di WCSF 2015

By Firzie A. Idris - Kamis, 2 Juli 2015 | 15:00 WIB
Para kru Labbola di Kopenhagen, Denmark.
Istimewa
Para kru Labbola di Kopenhagen, Denmark.

Konferensi internasional bertajuk World Congress on Science and Football (WCSF) merupakan salah satu tempat berkumpulnya para ilmuwan sepak bola dari berbagai penjuru dunia untuk saling berbagi hasil riset. Sejak 2011, Labbola menjadi partisipan dari Indonesia.

Ajang tahun ini digelar di Kopenhagen, Denmark, pada 20-23 Mei 2015. Lima riset Labbola yang tersebar dalam empat bidang keilmuan: analisa pertandingan, nutrisi dan kesehatan, psikologi olahraga, dan ekonomi sepakbola, berhasil lolos seleksi dari komite saintifik WCSF untuk dipresentasikan di konferensi bergengsi empat tahunan ini.

Kelima hasil rise tLabbola tersebut adalah: “Analisa proses ekonomi spesifik sepakbola dan nilai sosialnya”, “Korelasi kondisi fisik dan kesalahan oleh pemain sepakbola”, “Analisa parameter statistik kerjasama sebagai kunci sukses dari pengembangan usia muda”, “Fraktal analisis permainan sepakbola di Liga Super Indonesia”, dan “Kontribusi usaha, keyakinan kemampuan belajar, dan refleksi dalam proses pembelajaran mandiri (self regulated learning) di antara pemain tim nasional Indonesia U-19”.

Labbola merupakan salah satu dari enam negara Asia yang hadir, dari keseluruhan 40 negara partisipan dari seluruh dunia.

Di tengah kondisi sepakbola nasional yang tidak menentu, keterlibatan ke dalam perkembangan riset sepak bola di tatanan global merupakan salah satu cara kami untuk terus berkontribusi. Kami optimis dapat membawa atmosfer kolaborasi riset di bidang sains olah raga Tanah Air, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap olah raga nasional khususnya sepak bola.

Cakupan kata ‘football’ dalam konferensi ini bukan hanya merujuk kepada sepakbola namun juga varian olahraga ‘football’ lainnya yaitu rugby, Australian, American, dan Gaelic Football. Meski demikian, sepakbola tetap menjadi perhatian utama dalam pembahasan.

Kontribusi ke Masyarakat Umum

Pada hari pertama, seluruh peserta disambut dengan pidato pembuka yang memuat kampanye football fitness. Peter Kustrup, profesor Olahraga Tim dan Kesehatan dari Universitas Kopenhagen yang juga menjadi ketua penyelenggara memaparkan bagaimana Asosiasi Sepak Bola Denmark mengimplementasikan pendekatan latihan sepak bola untuk kesehatan sejak empat tahun silam.

Sasarannya adalah para pria maupun wanita lanjut usia di atas 40 tahun yang sebagian besar belum punya pengalaman bermain sepak bola sama sekali seumur hidupnya. Pendekatan latihan yang diambil adalah permainan lapangan kecil atau lebih dikenal dengan small sided games.

Menarik, karena di tatanan global sepakbola tidak lagi hanya berfokus kepada dunia sepak bola itu sendiri namun sudah mencoba untuk berkontribusi ke masyarakat umum. Belum lagi riset lain yang mereka lakukan terhadap perkembangan fisik dan kesehatan para tunawisma yang secara rutin mereka libatkan dalam turnamen sepakbola tunawisma di pusat kota Kopenhagen.


Editor : Labbola
Sumber : Hardani Maulana (Labbola)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X