68 dalam laga yang digelar di Palembang Sport Convention Centre, Kamis (19/9).
“Ini bukan gelar yang kami banggakan, tanpa bermaksud jumawa namun memang pembinaan serta kompetisi di negara kami jauh lebih baik dibandingkan negara lainnya yang ikut serta dalam ISG ini. Sebelumnya, dua bulan lalu tim kami juga berhasil menjuarai kejuaraan U-20 di Estonia,” ucap pelatih tim Turki, Taner Gunai.
Meski hanya diperkuat tim U-18, pihaknya mengaku cukup terbantu dengan postur tubuh anak asuhnya yang lebih kompetitif dibandingkan tim lainnya. Gunai mengaku memiliki catatan khusus bagi tim bola basket Indonesia yang dinilainya masih lemah dalam sisi mental bertanding.
“Saat melawan kami, di kuarter pertama mereka mampu mengimbangi kami. Namun saat mulai tertinggal jauh, pemain Indonesia seperti mudah menyerah sebelum kalah telak 34-79,” tutur Gunai.
“Di negara kami sejak umur 7 tahun, para atlet sudah dididik secara teratur dengan berlatih selama 6 hari setiap pekan. Kami juga sudah punya program jangka panjang untuk 10 tahun kedepannya. Selain itu memang kompetisi di Turki cukup banyak sehingga mereka terus terpantau kualitasnya,” ujar Gunai.
Sementara itu, tim bola basket putra Indonesia akan melakoni laga terakhir melawan Kuwait, Jumat (20/9), dalam partai yang akan memperebutkan posisi ketiga.
“Kami akan coba menutup ISG dengan medali perunggu, banyak hal yang kami dapatkan saat laga melawan Turki. Melawan Kuwait, rasanya pertandingan akan berlangsung dengan sengit. Tapi sekali lagi, taget kami bukanlah di ISG namun saat SEA Games mendatang,” ujar pelatih basket putra Indonesia, Tjejep Firmansyah.
| Editor | : | Haryanto |
Komentar