Rossi Kehilangan Kemenangan di Depan Mata

Pebalap Movistar Yamaha MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, untuk kali pertama gagal finis pada persaingan balap MotoGP 2017.

Rossi terjatuh ketika balapan seri kelima musim ini, GP Prancis, yang berlangsung di Sirkuit Le Mans, Minggu (21/5/2017), menyisakan tak sampai setengah putaran.

Pada balapan 28 putaran tersebut, Rossi banyak menghabiskan waktu berada di urutan ketiga, di belakang Maverick Vinales (Movistar Yamaha MotoGP) dan Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3).

Rossi akhirnya berhasil melewati Zarco ketika balapan tersisa enam putaran. Tiga putaran berikutnya, dia berhasil melewati Vinales dan mengambil alih pimpinan balapan.

Kedua pebalap terlibat persaingan ketat. Rossi melakukan kesalahan saat melewati tikungan 6 dan kehilangan posisi. Vinales naik ke posisi pertama.

Rossi terus menempel Vinales. Namun, lagi-lagi dia melakukan kesalahan saat melewati Garage Bleu 'S' atau tikungan 11. Kali ini dia terjatuh dan balapannya berakhir.

Heartbreak for #VR46 at the #FrenchGP

Could he have won it?

VIDEO https://t.co/7chnkJttFC pic.twitter.com/jTw4jEGsRS

— MotoGP (@MotoGP) May 21, 2017

"Sangat disayangkan karena untuk tim saya, ini merupakan akhir pekan terbaik musim ini, ketika saya lebih kompetitif, baik di lintasan basah, dan terutama saat balapan," kata Rossi setelah balapan.

"Tentu saja, ini bisa saja menjadi hasil terbaik saya musim ini," kata pebalap 38 tahun tersebut.

Dari lima balapan yang sudah berlangsung, Rossi belum meraih kemenangan. Dia tiga kali naik podium hasil dua kali finis di urutan kedua dan sekali finis di posisi ketiga.

Heart wrenching scenes with a distraught #VR46

But what an outstanding race from the Doctor. #FrenchGP pic.twitter.com/r2mH0A1QQx

— MotoGP (@MotoGP) May 21, 2017

"Sejujurnya, kami tidak mengerti apa yang terjadi saat kecelakaan. Biasanya kamu bermasalah dengan ban depan, tetapi saya bermasalah dengan ban belakang saat terjatuh," kata Rossi.

"Anyway, saya melakukan kesalahan, dan itulah yang terjadi," kata pemilik sembilan gelar juara dunia semua kelas tersebut.